Memilih menetap dalam sikap menyalahkan siapapun, artinya memilih menjadi manusia berbatin lelah..
Terjebak dalam perasaan merasa menjadi manusia yang paling tersakiti, terdzalimi, artinya memilih lelah yang tak berujung..
Tentang meluaskan maaf, selama diri berdampingan dengan yang bernama manusia.
Dita, Dika, Rani, Rangga, Mela, Roni, Putra, Putri, Siti, Tedi, Ratu, Banu atau apapun namanya, berinisial A-Z.
Selamat mendewasakan hati, seiring badan bertumbuh besar, hati dan jiwa pun perlu besar.
Sudah bukan saatnya lagi menghitung luka yang diri terima, bahkan mengingat luka lalu menjadi pedih atau trauma tak berkesudahan. Saatnya kini menabur maaf yang hendak tercurah pada siapapun tanpa diminta.
Pada setiap orang, ribuan setan menghadang agar diri jauh dari kebaikan, tapi Sang maha baik anugerahkan jutaan malaikat sebagai pendorong taat , jika ternyata setan penyebab diri terjerumus pada keburukan, nyatanya janji Allah akan mencurahkan maaf selagi diri meminta (beristighfar)
Dikecewakan, dilukai sebanyak apapun balasan-Nya selalu lebih tepat, bahkan mungkin telah Dia ampun kan sebab istighfar-nya, sedang diri masih merawat perih yang lalu, betapa rugi. Enggan sembuh akibat ulah sendiri..
Kata setan "aku nyerah sama orang yang ikhlas".
Mendekap dendam dalam hati, artinya meninabobokan setan dalam diri, meluaskan maaf berarti memilih menjadi manusia yang paling bahagia.
Terima kasih telah berbagi kasih lewat kata yg terpilih
BalasHapusTerima kasih telah mengingatkan lewat hal memaafkan dan mengikhlaskan
Katamu "perihal maaf tak perlu kau beri, aku mengerti, perih yang dulu tak perlu menjelma sendu, terjerat dia,kita,mereka, atau kamu,secepatnya berjalan jika mulai terhenti di waktu yang lalu, jangan keras seakan takdir kita yang tulis,karena mungkin itu yang menghalangi sesuatu yg hilang akan kembali, sesuatu yg patah akan tumbuh, tetap memberi walau tak suci,tetap mengobati walau membiru, tetap membasuh walau sumur mengering,yakin akan terisi kembali dan disitulah menemukan makna hidup"