Langsung ke konten utama

Inisial A-Z

 Memilih menetap dalam sikap menyalahkan siapapun, artinya memilih menjadi manusia berbatin lelah..

Terjebak dalam perasaan merasa menjadi manusia yang paling tersakiti, terdzalimi, artinya memilih lelah yang tak berujung..

Tentang meluaskan maaf, selama diri berdampingan dengan yang bernama manusia.

Dita, Dika, Rani, Rangga, Mela, Roni, Putra, Putri, Siti, Tedi, Ratu, Banu atau apapun namanya, berinisial A-Z.

Selamat mendewasakan hati, seiring badan bertumbuh besar, hati dan jiwa pun perlu besar.

Sudah bukan saatnya lagi menghitung luka yang diri terima, bahkan mengingat luka lalu menjadi pedih atau trauma tak berkesudahan. Saatnya kini menabur maaf yang hendak tercurah pada siapapun tanpa diminta.

Pada setiap orang, ribuan setan menghadang agar diri jauh dari kebaikan, tapi Sang maha baik anugerahkan jutaan malaikat sebagai pendorong taat , jika ternyata setan penyebab diri terjerumus pada keburukan, nyatanya janji Allah akan mencurahkan maaf selagi diri meminta (beristighfar)

Dikecewakan, dilukai sebanyak apapun balasan-Nya selalu lebih tepat, bahkan mungkin telah Dia ampun kan sebab istighfar-nya, sedang diri masih merawat perih yang lalu, betapa rugi. Enggan sembuh akibat ulah sendiri..

Kata setan "aku nyerah sama orang yang ikhlas".

Mendekap dendam dalam hati, artinya meninabobokan setan dalam diri, meluaskan maaf berarti memilih menjadi manusia yang paling bahagia.


Komentar

  1. Terima kasih telah berbagi kasih lewat kata yg terpilih
    Terima kasih telah mengingatkan lewat hal memaafkan dan mengikhlaskan
    Katamu "perihal maaf tak perlu kau beri, aku mengerti, perih yang dulu tak perlu menjelma sendu, terjerat dia,kita,mereka, atau kamu,secepatnya berjalan jika mulai terhenti di waktu yang lalu, jangan keras seakan takdir kita yang tulis,karena mungkin itu yang menghalangi sesuatu yg hilang akan kembali, sesuatu yg patah akan tumbuh, tetap memberi walau tak suci,tetap mengobati walau membiru, tetap membasuh walau sumur mengering,yakin akan terisi kembali dan disitulah menemukan makna hidup"

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyelamatkan Hati

Tentang sebuah definisi patah yang salah.. Dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging apabila ia baik, maka seluruh jasad akan baik, namun jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasad, ialah hati (jantung). (H.R Bukhari no.50 dan Muslim no.1599) Terlalu mainstream jika masih menganggap hati yang patah adalah ketika sesuatu yang diri "anggap baik" hilang, baik itu (kesempatan, manusia, harta, atau lainnya) Atau membandingkan diri dengan capaian menurut idealnya manusia, seolah hidup adalah sebuah perlombaan meraih takdir. Bukankah salah satu doa yang sering terpanjatkan adalah perlindungan pada-Nya dari memohon sesuatu yang tidak diri ketahui hakikatnya? "Ya Tuhanku, sungguh Aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang tidak aku ketahui (hakikatnya) -Hud:47- Sesuatu yang patah, hilang dan pergi adalah bentuk jawabannya bukan? Menilik definisi hati dalam Islam, hati terbagi menjadi 3: 1.Qalbun Salim (hati yang selamat, bersih dan sehat) Hati yang selamat dari menyek...

Prestasi Kebaikan

Setiap siapa pun memiliki prestasi kebaikan masing-masing.. Kita diperbolehkan iri kepada orang yang prestasi kebaikannya sangat luar biasa, bahkan sangat jauh diatas diri. Supaya?  Realisasi 'menjadi manusia yang baik'-nya tidak surut bahkan hilang. Ada yang prestasi kebaikannya dalam hal: 1. Bagus menahan amarah/hawa nafsunya (sabar) 2. Bagus shalatnya 3. Bagus mengajinya 4. Bagus sedekahnya 5. Bagus hafalannya 7. Bagus empatinya 8. Bagus berbakti kepada orang tuanya 9. Bagus taubatnya 10. Bagus akhlaknya Atau lainnya, intinya berusaha jadi baik berbalut taqwa (takut berbuat salah karena-Nya) Karena setiap kita, diuji pada waktu yang tidak bersamaan, maka hasil perolehan prestasinya pun tidak dalam waktu yang sama. Misal si A sedang di uji supaya meraih prestasi kebaikan no 1, pada waktu yang sama si B justru sedang diuji supaya berhasil meraih prestasi kebaikan no 8, sedang si C diuji supaya berhasil meraih prestasi kebaikan no 9. Sesama manusia, yang hidup berdampingan sali...